Showing posts with label cerita dan hikmah. Show all posts
Showing posts with label cerita dan hikmah. Show all posts

Sunday, August 7, 2011

Atuk, kenapa kita kena baca Quran?


                                        



Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum sahabat-sahabat. InsyaAllah aku nak kongsi sebuah cerita yang aku dapat semasa pengisian pagi semalam. Sama-sama kita ambil ibrah dari cerita ringkas ini.

Di sebuah desa di hujung kampung tinggal seorang muslim tua bersama seorang cucu lelakinya.
Lelaki tua itu adalah seorang yang rajin beribadah dan selalu menghabiskan waktunya dengan membaca al-Quran. Si cucu yang masih kecil dan keanak-anakan hanya meniru perbuatan datuknya membaca al-Quran setelah diajar membaca oleh datuknya.

Tiba-tiba pada suatu hari si cucu bertanya kepada datuknya. "Atuk, kenapa kita kena belajar Al-Quran padahal kita tak tak faham pun apa yang kita baca dalam tu? Apa kebaikan yang kita dapat dengan baca al-Quran?" tanya budak lelaki itu dalam nada yang pelik.

Datuknya hanya tersenyum dan tidak terus menjawab soalan cucunya itu malahan menyuruh cucunya mengambil sebuah raga di dalam rumah. Tanpa banyak alasan, budak lelaki itu terus menurut perintah datuknya ke dalam rumah lalu mengambil sebuah raga yang kelihatan agak kotor dan berhabuk.

"Bawa bakul raga ini ke sungai yang ada kat hujung kampung tu dan isikannya penuh dengan air sungai itu. Bawakkan pulang untuk atuk raga yang berisi dengan air." Pesan lelaki tua itu. Si cucu segera melakukan seperti yang diperintahkan oleh datuknya. Tetapi sebaik sahaja si cucu sampai ke rumah, bakul raga itu telahpun kosong disebabkan air di dalamnya habis menitik keluar sepanjang perjalanan pulang si cucu itu. Lelaki tua itu hanya tertawa kecil melihat gelagat cucunya lalu berkata,"Kamu perlu memindahkan air dengan lebih cepat, pergi semula ke sungai itu dan cuba sekali lagi." Kali ini si cucu berjalan lebih cepat untuk memastikan air yang dibawanya dalam raga itu tidak menitik habis lagi sebelum sampai ke rumah. Malangnya perkara yang sama berlaku, bakul raga itu tetap kosong. Dengan nafas yang tercungap-cungap, si cucu mengatakan ia mustahil untuk membawa sebakul penuh air pulang meskipun dia berlari dengan lebih pantas. Lelaki tua itu berkata, "Atuk bukan mahu sebakul penuh air, atuk hanya mahu raga itu berisi sedikit air. Si cucu nekad ingin membuktikan kepada datuknya bahawa mustahil meskipun hanya sedikit air yang akan tinggal dalam raga itu. Si cucu berulang alik dua tiga kali namun hasilnya tetap sama. Setelah kepenatan, si cucu berkata, "Atuk lihatlah, sia-sia sahaja. Mustahil bukan walaupun saya dah berlari secepat yang mungkin?"

"Jadi, kamu fikir itu hanya sia-sia sahaja?" Lelaki tua itu menyoal cucunya kembali. "Kamu lihatlah, bakul raga itu yang tadinya sebelum kamu bawa untuk ambil air di sungai begitu kotor dan berhabuk kan. Sekarang bakul raga itu sudah bersih luar dan dalamnya. Lihatlah perbezaannya." kata datuknya sambil menunjuk ke arah bakul raga itu.

Cucuku, itulah yang terjadi ketika kamu membaca Quran. Kamu tidak boleh memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membacanya, kamu akan berubah, di dalam mahupun di luar tanpa kamu sedari. Hati kamu timenjadi bersih setiap hari meskipun kita sebagai manusia tidak terlepas dari melakukan dosa setiap hari. Itulah kerja Allah dalam hidup kita. Berpegang teguhlah dengan kitab-Nya. Percayalah pada mukjizat dari Maha Esa."
                                                                 
Subhanallah, indahnya kisah ni kan. Pesan akak tu,tak kiralah masa kita gembira, sedih, marah atau kecewa sekalipun ambil lah al-Quran, baca. Kerana itulah pengubat hati kita. Syukran Jazilan.

Saturday, May 21, 2011

Analogi sebatang pokok dan ikan di lautan


Belajarlah daripada kesabaran dan ketabahan sebatang pokok. Pohon yang besar mampu menahan ribut dan taufan kerana ia mempunyai batang yang kukuh dan kuat.
Bermula dari benih yang kecil, ia tumbuh menjadi pohon yang besar dan semakin kuat akarnya. Sebelum menjadi sebatang pohon yang kuat, ia belajar menahan teriknya matahari, kuatnya angin, dinginnya hujan dan gangguan daripada mausia juga haiwan.
Setelah melalui semua itulah, daripada sebiji benih yang tidak terlihat, menjadi tunas yang bercambah dan akhirnya bertukar menjadi pohon yang besar
.Mari kita jadi manusia yang tidak kalah dengan keadaan dan suasana.

Seperti ikan di lautan masin, masinnya air laut tak mampu menyerap ke dalam isi ikan.
Tapi bila ikan itu mati, secubit garam pun sudah cukup untuk memasinkannya.
Begitulah hati. Hati yang hidup sangat sukar dinodai, tapi bila hati telah mati, mudahnya dipengaruhi.
Moga Allah sentiasa memelihara hati kita. Hati yang dipilih Allah untuk mendapat hidayahNya sudah tentu hati yang menyesali akan dosa-dosanya. Moga hati-hati kita ini adalah hati yang sentiasa mendamba kasih dan cinta Ilahi. :)

Thursday, June 17, 2010

A Piece of Cake

A little boy is telling his grandma how everything is going wrong.....school, family problems, severe health problems, etc. Meanwhile, Grandma is baking a cake. She asks her grandson if he would like a snack,which, of course, he does.

"Here, have some cooking oil."

"Yuck" says the boy.

"How about a couple raw eggs?"

"Gross, Grandma!"

"Would you like some flour then? Or maybe baking soda?"

"Grandma, those are all yucky!"

"Yes, all those things seem bad all by themselves, but when they are put together in the right way, they make a wonderfully delicious cake!

God works the same way. Many times we wonder why he would let us go through such bad and difficult times, but God knows that when He puts these things all in His order, they always work for good!

We just have to trust Him and, eventually, they will all make something wonderful!" God is crazy about you. He sends you flowers every spring and a sunrise every morning.

Whenever you want to talk, He'll listen. He can live anywhere in the universe, and He chose your heart. If you like, send this on to the people you care about. I did. Hope your day is a "piece of cake!" 


konklusi> walau seberat mana ujian yang menimpa kita, carilah hikmahnya. Sesungguhnya Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk hambaNya. ;) REMEMBER HIM ALWAYS
sebuah artikel dari KUMPULAN RENUNGAN HARIAN.
  
                 




I LUV CAKES <3
YUMMY! CRAZY HERE!
C PENGGEMAR KEK ;)

Monday, June 14, 2010

Seberapa Lama Akar Itu Tertanam?

                                


Pada suatu hari seorang tua yang bijaksana berjalan melalui hutan bersama seorang muda yang terkenal tidak bertanggung jawab dan kepala batu. Orang tua itu menghentikan langkahnya, lalu menunjuk sebuah pohon yang masih kecil. "Cabutlah pohon itu," katanya. Segara pemuda itu membungkuk, dan hanya dengan dua jari saja ia dengan mudah dapat mencabut pohon itu.

Setelah berjalan lebih jauh lagi, orang tua itu berhenti di depan sebuah pohon yang agak besar. "Coba cabut pohon ini," katanya. Sekali lagi pemuda itu menuruti perimtahnya, namun kali ini dia menggunakan kedua tangannya dan dengan sekuat tenaga mencabut akar pohon itu.

Akhirnya, mereka berhenti lagi di depan sebuah pohon yang sangat besar. "Sekarang, cabutlah pohon ini!" perintahnya lagi.

"Wah, itu tidak mungkin!" protes pemuda itu.

"Aku tidak dapat mencabut pohon sebesar ini. Untuk memindahkannya diperlukan sebuah buldoser."

"Engkau benar sekali," Jawab orang tua itu.

"Kebiasaan, entah baik ataupun buruk, sama seperti pohon-pohon itu. Kebiasaan yang belum berakar dalam seperti pohon yang masih sangat kecil, dapat dicabut dengan sangat mudah. Kebiasaan yang akarnya mulai mendalam seperti pohon yang sudah agak besar; untuk mencabutnya diperlukan usaha dan tenaga yang kuat. Kebiasaan yang sudah sangat lama telah berakar sangat dalam, sehingga orang itu sendiri tidak bisa lagi mencabutnya. Jagalah dirimu agar kebiasaan yang sedang engkau tanamkan adalah kebiasaan-kebiasaan baik."

Coba ambil waktu dan selidiki hati Anda. Adakah kebiasaan buruk Anda yang masih sangat kecil tertanam di hati Anda? Adakah ‘pohon’ buruk yang sudah agak besar? Yang lebih penting, adakah ‘pohon’ besar yang sudah tertanam begitu lama? Jika ada, carilah penyelesaian masalah atas kebiasaan buruk Anda. Tanya orang lain yang menurut Anda bisa dipercaya dan mampu menyelesaikan masalah. Tidak hanya itu, berdoa kepada Tuhan merupakan obat bagi penyelesaian masalah Anda. Ubah sedikit demi sedikit perilaku yang buruk menjadi baik. Walau sesekali Anda gagal, terus ulangi. Dengan sikap ingin berubah yang total, Anda bisa membuang ‘akar’ jelek tersebut.

Sumber : generasi minyak anggur/lh3

Lain-lain

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...